Kedelai Langka, Harga Tahu dan Tempe Melonjak Hingga Saat Ini

 JAKARTA, Senin (05/02/2023). Pedagang pasar tradisional Mencos di Jakarta Selatan menyebutkan 

kenaikan harga kedelai mulai berdampak pada inflasi. Tahu dan tempe selama ini menjadi sumber 

protein yang murah bagi masyarakat. Produk ini juga dikonsumsi oleh hampir setiap masyarakat dari 

berbagai kalangan.

Berdasarkan hasil data yang didapatkan secara langsung dengan survei, para pedagang di pasar 

tradisional menjual kedelai dengan harga Rp 14.500 per kilogram bahkan di atas Rp 15.000 per 

kilogram. Akibat kenaikan harga kedelai ini, harga tempe juga ikut naik inflasi sebesar 0,01%.

Lonjakan harga tersebut terjadi akibat stok yang ada di dalam negeri diprediksi makin menipis. 

Namun, pemerintah memastikan untuk tetap ada ketersediaan kedelai di pasaran melalui realisasi 

impor.

Seperti diketahui pula, Presiden Joko Widodo telah mengarahkan Kementerian Pertanian untuk 

meningkatkan produksi kedelai dalam negeri melalui perluasan lahan produksi kedelai, dan hasilnya 

dibeli dengan harga Rp 10.000 per kilogram.

Bully Prevention Sharing

Today I did Bully Prevention sharing to Primary 6 boys at 8 am - 9 am. There were 25 boys from three different classrooms. Eventhough today was the first day for them in the second semester, they looked enthusiastic and happy in joining this one-hour program. I smiled at myself. It was not this program sharing. They were happy because they skipped lessons. What a great morning!

17 out 25 students said they experienced to get bullied by other students with different predicted reasons:

"Because I am coward and I am scared of ghost since a child…."
"Because (a girl) likes me and she told everybody."
"Because I didn't want to play with him."
"I am better at drawing."
"Because I am not fat like him."
"Because I didn't follow what they said."
"Because I'm not that smart and my stomach is big."
"I got higher score in test."
……
And other reasons. Two of them are about jealousy. One of them is about religion. A boy said it was because of his sitting position in the classroom. One boy said it was because he is short. Five other students have no clear reasons.

When I asked them what the bully needs to realize, most of them understand that bully is bad.

They asnwered:

"Bully is not the answer."
"He need to be not very jealous."
"Bullying could hurt others."
"The bully still does not know other people's feeling."
"Everyone is different."
"They need to realize that bullying makes me sad."
"The bully has to realize that humans have to be treated equally."
….. And other answers that sound the same like the above ones.

Bully is a problem that will happen in almost every school. As a teacher, what we can do to prevent bullying beside tight supervision on students' activities is to let students feel what the victims feel and let them find out what the bully need to realize.

Aku Berlindung PadaMu

Saat malam beranjak makin sepi berselimutkan angin kantuk. Saat kerumunan orang lambat laun mulai memisahkan diri. Bunyi kendaraan yang tadinya hingar bingar kini hanya sesabetan saja motor atau mobil yang melintas. Mengapa kepala ini terasa makin tertarik ke sandaran bangku? Tubuh terjerembab gravitasi ambalan empuk?

Bukan... bukan mengantuk... Tidurku sore tadi lumayan berkualitas. Menguap pun aku tak ada. Kerja keras membanting betis dan bisep nihil melompong. Bersedekah otot membantu orang juga tak ada yang buka lowongan. Jadi... mengapa ini terjadi?

Huhhh.... ya.. itulah dia... setumpuk pikiran untuk esok hari sudah meng-cover hati plus dengan gantungan beban kegiatan-kegiatan enam bulan ke depan. Besok adalah hari pertama bekerja di tahun 2018 setelah tiga pekan ditambah dua hari berlibur. Kebayangkan?

Pergi ke apotek tak ada yang jual obatnya. Melancong ke pecinan tak jua mereka buat ramuannya. Hanya ada di zikir al matsurat kutemukan jalan keluarnya:

Belajar Setiap Waktu

Mungkin karena kebiasaan waktu kecil dan remaja. Di mana kewajiban seorang anak adalah menuntut ilmu. Tentunya ke sekolah. Ya. Yang utama itu sekolah. Itu sudah jadi mindsetku sebagai seorang pelajar dan anak untuk sukses di sekolah yang merupakan tanggung jawab terbesar saat itu. Harus mencetak nilai yang tinggi. Bagaimana caranya? Belajar. Bagaimana cara belajarnya? Dari buku. Baca buku dan berlatih dari buku. Baik di rumah maupun di sekolah.

Hmmm... karenanya sampai dewasa aku selalu beranggapan bahwa belajar yang paling utama adalah dari buku. Baca buku. Pahami apa yang dibaca. Ini adalah bagian yang terpenting dalam hidup. Belajar.... dari buku. Jadi... kalau ada kegiatan apapun di luar membaca buku adalah bukan belajar. Kegiatan itu tidak penting. Karena yang penting adalah belajar. Ya... belajar dari buku.

Oops. Aku salah besar. Dengan berprinsip seperti itu, hidupku jadi terasa tidak asyik. Karena kurang belajar. Saat berjalan bersama keluarga, aku merasa ini hanya sekedar kegiatan yang tidak bermanfaat untuk masa depanku. Kan hanya jalan-jalan. Hanya mencari kesenangan.

Saat aku bekerja di kantor, ini juga terasa hanya sekedar mencari nafkah dan menjalankan kewajiban sebagai seorang ayah dan guru. Tidak terlalu penting. Karena yang terpenting adalah belajar. Ya.. belajar dari buku.

Akhirnya aku sadari bahwa hidup ini adalah belajar. Belajar untuk menjadi seorang yang lebih baik dan bermanfaat di masa depan. Dan itu bukan dari buku saja. Apapun yang kulihat dan kudengar adalah pembelajaran yang harus aku olah.  Bukan hanya dari buku.

Bukankah Allah SWT memberikanku pendengaran, penglihatan dan hati agar aku bersyukur. Alhamdulillah.

Puji... syukurilah hidup ini. Segala amal ini ternyata adalah belajar. Dan belajar adalah  hal yang terindah dalam hidupku. Investasi untuk masa depan. Kini aku bisa tersenyum lebar di mal, pasar, stasiun kereta, rapat warga bahkan saat berbincang dengan teman. Karena semua itu adalah belajar. Aku tidak menyia-nyiakan waktuku untuk itu semua.

Skill belajar harus makin meningkat sesuai dengan bloom taxonomy: ketahui, pahami, lakukan, analisa, evaluasi dan ciptakan.

Semoga Allah SWT memberikanku ilmu yang bermanfaat. Amin.

Selamat berlibur Puji!!!