MULAILAH DARI YANG KECIL

Sabtu, Desember 08, 2007 di
oleh Badroni Yuzirman TDA (owner Manet Busana Muslim)

Demikian "wejangan" dari Pak Perry Tristianto, raja factory outlet dari Bandung di hadapan peserta gathering milis Indonesia Young Entrepreneurship kemarin di Gedung Skyline, Sarinah.
Kebanyakan kita ingin memulai bisnis langsung besar, modal besar dan sebagainya.Padahal itu salah, menurut Pak Perry, pemilik puluhan toko factory outlet ini.Justru dengan modal besar dan segala kelengkapan itulah otak kita jadi mandul. Kita jadi kurang kreatif dan terjebak zona nyaman.Cobalah mulai dari yang kecil dulu."Coba buka jualan kaki lima di pinggir jalan dulu, berani nggak?", tantang pengusaha yang lebih suka disebut wirausahawan ini.
Prinsip ini selalu ia sampaikan kepada siapa saja yang minta sarannya dalam memulai bisnis.Saat ini ia tengah mengembangkan bisnis baru, yaitu Rumah Sosis.Bisnis ini dimulainya juga dari kecil. Ketika itu ia melihat beberapa karyawannya berjualan sosis kecil-kecilan di depan tokonya.Mulai dari penjualan sekilo, dua kilo per perhari. Ia memperhatikan terus perkembangannya.Dari situ ia yakin bahwa orang memang suka dengan makanan ini. Dari sanalah ia mulai mengembangkan bisnis Rumah Sosis yang sekarang dibesarkannya dengan serius ini.Ketika seorang temannya mengajak kerja sama bikin restoran, ia pun menyarankan hal yang sama: mulai dari yang kecil dulu. Bikin skala kaki lima dulu di pinggir jalan.Temannya mau. Mulailah mereka jualan "nasi kalong", ya karena warung ini dibuka hanya malam hari sampai dini hari. Nasinya pun berwarna hitam.Mulai dari sehari laris 5 piring, 8 piring, sekarang omzet perharinya mencapai Rp. 6 sampai 7 juta. Dengan modal kerja rata-rata Rp, 2,7 juta per hari, hitung sendiri keuntungannya per bulan!
Temannya yang lain bangkrut berulang kali. Semua bisnis yang digelutinya mentok. Dengan hopeless ia mendatangi Pak Perry.Saran yang sama juga diberikannya. "Berani nggak lu jualan kaki lima?"Nasihat ini pun dituruti temannya. Ia mulai berjualan "ronde" (saya nggak tau ronde itu apa) kaki lima di samping pedagang nasi uduk di daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, dengan mengharapkan pembeli dari "limpahan" pembeli nasi uduk.Itu 3,5 tahun yang lalu. Sekarang bisnis makanannya sudah meraih omzet rata-rata Rp. 20-25 juta per hari!"Mulailah dari yang kecil dulu. Kalau anda cuma punya 1 juta, ya mulailah bisnis yang 1 juta. Mulai dari apa yang anda punya dan yang anda sukai", lanjut peritel yang telah membuka lebih 90 toko ini meyakinkan para peserta.Membaca kisah nyata ini, apakah anda masih ingin mulai bisnis dengan modal yang besar?
Salam FUUUNtastic!
Wassalam,

No comments: