Berbuka bersama ketua MPR (Dikisahkan oleh Ust. Nabiel Almusawa) Walau kejadiannya sudah lama. berikut kisah dari ustadz kita tercinta Habib Nabiel A


Berbuka bersama ketua MPR (Dikisahkan oleh Ust.
Nabiel Almusawa)

Walau kejadiannya sudah lama. berikut kisah dari ustadz kita tercinta
Habib Nabiel Almusawa sewaktu berbuka dengan Ust HNW...

( Ustadz nabiel, ini romadhan kapan ya ? hehe )

berikut cerita beliau :

BismiLLAAHir RAHMAANir RAHIIM,

Beberapa hari yg lalu ana
berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI,
DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya comp. Widya Chandra
dg beberapa ikhwah..

Ketika ana masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati ana bergumam
sendiri
: Alangkah sederhananya isi rumah ini.. Ana melihat lagi dg
teliti,meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding.. SubhanaLLAH,
lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun..

Ketika ana masuk ke rumah tsb ana memandang ke sekeliling, kebetulan
ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri
Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta
anggota DPR-RI, serta pejabat2 lainnya..

Lagi2 ana bergumam : Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada
gelang dan cincin (seperti yg dipakai teman2 pejabat yg lain disana)..
Ternyata beliau masih ustaz Hidayat yg ana kenal dulu, yg membimbing
tesis S2
ana dg judul : Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS
Tarogong
Garut)..

Terkenang kembali saat2 masa bimbingan penulisan tesis tsb, dimana ana
pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh
beliau sebagai Presiden PKS, dan ada 10 orang tamu yg menunggu ingin
bertemu.. Ana kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau
masih
menyapa ana dg senyum : MAA MAADZA MASAA'ILU YA NABIIL..?

Lalu
ana pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yg makin memutih,
beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat
sebentar makan kurma & air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib
terus banyak tokoh yg berdatangan, ba'da isya & tarawih kami semua
menyantap
makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yg
ingin
wawancara..

Tdk
terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana
dibandingkan dg beliau, ana masih punya kesempatan bercanda dg keluarga,
membaca kitab dsb, sementara beliau benar2 sudah kehilangan privasi
sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian
kesabarannya
untuk terus konsisten dlm kebenaran dan membela rakyat..

Tidaklah
yg disebut istiqamah itu orang yg bisa istiqamah dlm keadaan di tengah2
berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yg lemah ini.. Adapun yg
disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten ditengah
berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan
yg amat jahat
& menipu..

Ketika keluar dari rumah beliau
ana melihat beberapa rumah diseberang yg mewah bagaikan hotel dg
asesori lampu2 jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana
bertanya pd supir DR Hidayat : Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka
jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa
partai besar.. Dalam hati ana berkata : AlhamduliLLAH bukan menteri
PKS..

Saat pulang ana menyempatkan bertanya pd ustaz Hidayat : Ustaz,apakah
nomor
HP
antum masih yg dulu? Jawab beliau : Na'am ya akhi,masih yg
dulu,tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa
beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yg masuk tiap
hari ratusan ke ana..

Kembali airmata ana menetes, alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah
beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yg bersabda bahwa orang
pertama yg
dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yg
Adil..
Sambil
berjalan pulang ana berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin
yg adil & dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dlm memimpin
negara ini.. Aaamiin ya RABB..

Ust. Nabil Almusawa

No comments: